manajemen strategi korporasi

Tugas manajemen strategi

STRATEGI KORPORASI
Oleh Klp:
Muh. Ilham mattotorang
Mirta rahayu
Muammar
Nismawati
Roslan

Jurusan Manajemen Dakwah
Fakutas Dakwah Dan Komunikasi
Universits Islam Negeri Alauddin Makassar
2015

KATA PENGANTAR


    Puji sanjung dan syukur kami sampaikan pada Sumber dari segala Ilmu Pengetahuan, Sang Maha Kuasa Allah SWT,  yang telah memberikana kami nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah dalam bentuk yang sangat sederhana ini. Tak lupa shawalat serta salam kami curahkan pada Baginda Besar yang telah menyebarkan agama Islam yang sudah terbukti kebenaranya dan semakin terbukti kebenarannya Rasulullah Muhammad SAW.
            Alhamdulillah berkat bantuan dari berbagai pihak, dan dukungan dari teman-teman dan kebijakan dari dosen kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami, dan kami sangat menyadari bahwa makalah Manajemen Strategi Korporasi” ini masih jauh dari tingkat kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dimasa yang akan datang. Kami juga sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami, baik dalam segi motivasi, penulisan, dan output dari penyelesaian makalah ini.
            Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas amal yang telah diberikan kepada kami dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan masyarakat pada umumnya. Amiin        
Gowa , 17 Desember, 2015

DAFTAR ISI




BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang


Setiap Perusahaan membutuhkan strategy sebagai salah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan proses manajemen yang akan menempatkan perusahaan pada posisi yang dikehendaki. Dalam pencapaian tujuan, perusahaan harus mengambil keputusanyang tepat dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kemampuannya untuk dapat mengalokasikan dan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki untuk menangkap kesempatan (opportunity), menyikapi ancaman (threat) yang adadalam usahanya, serta mengevaluasi lingkungan internalnya, yaitu mengenaikekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
Menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan, dibutuhkan kejelian daripihak manajemen dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang membawa pengaruhterhadap keberhasilan strategi tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, kami akan mengangkat beberapa permasalahan di antaranya:
1.      Pengertian Corporasi Strategy?
2.      Bagian-bagian yang terdapat dalam Corporate Strategy?

C.  Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini ialah, untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah “Manajemen Strategy” , yang kemudian diaplikasikan dalam sebuah makalah yang berkaitan dengan Formulation Strategy :Corporate Strategy di Perusahaan.

BAB II

PEMBHASAN


strategi korporasi (corporate strategy) adalah strategi yang berkaitan dengan pilihan arah perusahaan secara keseluruhan, serta pengelolaan portofolio bisnis dan produk.
Secara sederhana, pengertian strategi korporasi adalah ruang lingkup keseluruhan dan arah perusahaan serta cara di mana setiap bagian operasi bisnis bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap divisi perusahaan memiliki visi dan misi yang ditentukan oleh strategi tingkat korporasi tertinggi untuk mencapai tujuan perusahaan secara umum.
 Strategi Korporasi berkaitan dengan keseluruhan tujuan dan ruang lingkup bisnis untuk memenuhi harapan stakeholder (pemegang saham).Ini merupakan tingkat penting karena sangat dipengaruhi oleh investor dalam bisnis dan bertindak untuk memandu pengambilan keputusan strategis di seluruh bisnis.Strategi perusahaan sering dinyatakan secara eksplisit dalam sebuah “mission statement” atau pernyataan misi perusahaan secara umum. 
Strategi korporasi mengacu pada strategi gabungan dari perusahaan bisnis tunggal atau unit bisnis strategis di sebuah perusahaan yang terdiversifikasi. Menurut Michael Porter, perusahaan harus merumuskan strategy bisnis yang menggabungkan baik kepemimpinan biaya, diferensiasi, atau fokus untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan kesuksesan jangka panjang.  Strategi fungsional meliputi strategi pemasaran, strategi pengembangan produk baru, strategi sumber daya manusia, strategi keuangan, strategi hukum, strategi distribusi, dan strategi teknologi informasi manajemen.Penekanannya adalah pada rencana jangka pendek dan menengah.Setiap departemen fungsional mencoba untuk melakukan bagian dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan hingga sampai batas tertentu.


Isosceles Triangle: Proses
Sumber Daya	      Organisasi
ada 4 faktor utama dalam bisnis kinerja tinggi adalah.

                                Pemegang kepentingan

 


a.       Pemegang kepentingan.
Dalam sebuah organisasi,atau perusahaan yang dimaksud dengan pemegan kepentingan adalah, pemilik saham,(yayasan,pemerintah, owner),pelanggan, karyawan, pemasok, penyalur. Yang mempunyai kepentingan maing-masing terhadap kegiatan organisasi, atau perusahaan.
Plaque: Kepuasan Pemegang SahamSuatu organisasi atau perusahaan sebaiknya memperhatikan hubungan yang dinamis antar kelompok dengan kepentingan suatu bisnis berkinerja tinggi, dimulai dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baiksehingga karyawan merasa terpuasksn, sehingga mereka akan menciptakan produk dan melakukan pelayanan yang bermutu tinggi sehinggan kepuasan pelanggan dapat tercapai yang akhirnya dapat memuaskan pemegang sahamdan pemegang saham kembali memperhatikan karyawan atau dapat digambarkan sebagai berikut:
 


Plaque: Kepuasan PelangganPertumbuhan                                                   Keuntungan

                                                                                   
Plaque: Produk dan pelayanan yang bermutu tinggi     Perbaikan
     terus menerus                                                                                 Inovasi
 

Plaque: Lingkungan kerja yang lebih baik (kepuasan karyawan)           
                                                                       
Perusahaan hanya dapat mancapai sasaran kepuasannya melalui pengelolaan prosesdaripada pengelolaan perbagian/ unit kerja, dengan mempelajari bagaimana tugas dioperkan antara bagian dan apahambatan untuk mendaptkan keluaran yang efektif.
b.      Sumber daya
Untuk melaksanakan proses,organisasi atau perusahaan perlu sumber daya seperti tenaga kerja,alat perlengkapan, alat-alat penunjang, mesin.dll.
c.       Organisasi
Organisasi terdiri dari struktur,kebijakan dan budaya yang semuanya cenderung berusaha untuk menyelaraskannya dengan kebutuhan strategi yang berubah ubah[1].
1.    Formulasi program[2]
Strategi setelah unit bisnis menetapkan strategi utamanya, unit bisnis tersebut harus mengembangkan program pendukungnya jadi apabila bisnis memutuskan untuk mengejar keunggulan teknologi, bisnis tersebut harus menjalankan program untuk memperkuat departemen intelijen teknologi,mengembangkan produk mutakhir, melatih para wiraniagateknis, merancang ikan untuk mengomunikasikan keunggulan teknologinya, dan lain-lain. Program-program ini akan dibahas lebih lanjut.
2.    Implementasi
Strategi yang jelas dan program pendukung yang matang belum tentu cukup.perusahaan bias saja gagal dalam implementasi. Srategi hanyalah satu dari 7 elemen, menurut McKinsey Consulting Firm, yang di tunjukkan oeh perusahaan-perusahaanyang dikelola dengan baik.3 elemen pertam – strategi, atruktur, dan system – dianggap sebagai “perngkat keras” keberhasilan. 4 elemen selanjutnya  - gaya (style), staf, keterampilan (skills), dan nilai bersama (shared values) adalah “perangkat lunaknya”.
3.    Menetapkan misi korporasi
Sebuah organisasi dibrntukuntuk melakukan sesuatu:membuat mobil meminjamkan uang, menyadiakan penginapan, dll.
Misi atau spesifiknya mula-mula jelas. Lamakelamaan beberapamanajer mulai hilang relevansinya dalam kondisi pasar yang berubah. Bisa juga misi menjadi kabursetelah perusaan menambahkan produk dan pasar baru. Misalnya, Keppel corporation di singapura padamulanya terjun di dalam bisnis pembuatan dan reparasi kapal. Lama kelamaan operasinya diperluas di bidang bisnis lainnya seperti perbankan keuangan pengembangan property telekomunikasi,jasa perjalanan , dan kontruksi teknis. Demikian pula sime darby di Malaysia yang berkembang dari semula hanya perusahaan yang berbasis pada sector perkebunan menjadi kolongmerat internasionalyang berminat pada industry jasa konsumen akhir, peralatan berat, asuransi, pengemasan dan property.
Jikamanajemen merasa bahwa organisasi terbawa arus, manajemen harus memperbaharui maksud atau tujuannya menurut Peter Drucker itulah saatnya untuk mengajukan beberapa pertanyaan mendasar berikut:
Apa bisnis kita?                                              
Siapa pelanggan kita?            
Apa nilainya bagi pelanggan?
Bisnis kita akan seperti apa?
Apa yang seharusnya yang menjadi bisnis kita?
Pertanyaan-pertanyaan ini sepertinya tampak mudah namun sangat sulit di jawab  oleh perusahaan. Perusahaan yang sukses terus mengajukan pertanyaan ini dan memikirkan jawabannya dengan seksama.



            Misi perusahaan di bentuk dengan 5 elemen.
1.      Sejara setiap perusahaan memiliki sejarah tujuan,kebijakan dan prestasi. Organisasi tidak boleh menyimpang terlau radikal dari sejarahnya.
2.      Preferensi saat ini dari para pemiik dan manajemen. Apabila manajemen sonysaat ini inginn meninggalkan bisnis televise,maka hal iniakan mempengaruhipernyataan misi sony.
3.      Lingkungan pasar mempengaruhi misi organisasi
4.      Sumber daya organisasi menentukan misi mana yan mungkin di jalankan.
5.      Organisasi harus mendasarkan misinya pada kompetensi utama.
Pernyataan misi harus menetapkan lingkup kompetisi utama dimana perusahaan akan beroperasi.
1.      Lingkup industry.
2.      Lingkupprodukdan aplikasi
3.      Lingkup kompotensi
4.      Lingkupsegmen pasar.
5.      Lingkup vertical.
6.      Lingkup  geografis
4.        Menetapkan unit bisnis strategic (Strategic Business Unit = SBU)
Artinya menentukan unit bisnis apa yang akan digarap dengan mempertimbangkan sifat SBU yaitu:
a.       SBU adalah bisnis atau kelompokbisnis terkait yang dapat direncanakan terpisah dari bagian lain perusahaan .
b.      SBU memilliki keompok saingannya sendiri.
c.       SBU memiiki manaje yang bertanggung jawabuntuk perencanaan strategis,keuntungan dan pengontrol kegiatan[3].
Kebanyakan perusahaan mengoperasikan beberapa bisnis. namun mereka sering keliru mendefinisikannya,sering perusahaan mendefinisikan bisnisnya berdasarkanproduk.mereka terjun dalam “bisnis mobil” atau “bisnis mistar hitung”. Namun menurut levitt Defenisi bisnis berdasarkan pasar lebih baik daripada berdasarkan produk. Suatu bisnis harus dipandang sebagai  proses memuaskan pelanggan, bukan proses memproduksi barang. Produk bisa berganti, namun kebutuhan dasardan kelompok konsumen terus ada.
Perusahaan kereta kuda bangkrut karena setelah adanya produsen mobil. Kecuali perusahaan beralih menjadi produsen mobil. Levitt menyarankan perusahaan untuk mendefinisaikan perusahaannya dalam halkebutuhan bukan produk.
Manajemen harus mengahindari definisi berdasarkan pasar yang terlalu sempit atau teerlalu luas.
5.    Mengalokasikan Sumber Daya Pada Setiap SBU
Tujuan identifikasi SBU perusahaan adalah untuk memberikan sasaran perencanaan strategikdan pendanaannya pada masing-masing unit. Setiap unit mengirimkan rencana mereka kekantor pusat, yang dapat menyatujui atau mengirimkannyakembali untuk direvisi.
Kantor pusat memeriksa rencana-rencan ini untuk mengetahui unit mana yang harus dikembangkan, dipertahankan,  dipanen atau dijual.
      Manajemen puncak sadar bahwa dalam portofolio bisnisnya ada “ jagoan masa lalu” dan “calon masa depan”. Namun kantor pusat tak dapat mengira-ngira saja, melainkan harus memiliki alat analisis untuk memilah bisnis menurut potensi labanya. 2 model evaluasi portofolio bisnis yang paling terkenal adalah Model Boston Consulting Group dan Model General Electric.
Pendekatan Boston Consulting Group (BCG) sebuah perusahaan konsultan manajemen terkemuka, mengembangkan dan memopulerkan matriks pertumbuhan pangsa pasar[4].
Strategi perusahaan berurusan dengan tiga isu-isu kunci yang dihadapi oleh perusahaan sebagai satu kesatuan.
     1.    Keseluruhan orientasi perusahaan terhadap pertumbuhan, stabilitas, atau pengurangan (direksional strategi).
     2.    Industri atau pasar tempat berlangsungnya kompetisi perusahaan melalui produk dan unit bisnisnya (portfolio strategi).
     3.    Gaya manajemen dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan alih sumber daya serta dalam memperkuat kapabilitas di antara lini produk dan unit bisnis (parenting strategi)[5].

3 masalah utama terkait strategi korporasi:
a. Strategi direksional
b. Analisis portofolio
c. Parenting strategy

a.    Strategi Direksional

Staretgi ini merupakan orientasi menyeluruh perusahaan terhadap pertumbuhan (growth), stabilitas (stability), atau pengurangan (rethenchment). Ketiga orientasi tersebut biasanya dikenal dengan pengertian grand strategy.

Strategi direksional perusahaan terdiri dari orientasi umum (seringkali disebut grand strategies)Setelah perusahaan memilih orientasi umum (seperti pertumbuhan), manajer strategi perusahaan dapat memilih dari beberapa strategi spesifik perusahaan seperti konsentrasi dalam satu lini produk/industri atau diversifikasi ke dalam produk/industri lain.  Strategi-strategi semacam ini sangat berguna baik untuk perusahaan yang beroperasi dalam satu industri dengan satu jenis produk maupun perusahaan yang beroperasi di banyak industri dengan banyak lini produk.
1.      Strategi pertumbuhan (contoh: merger dan akuisisi)
Sejauh ini, strategi perusahaan yang paling sering dicari adalah strategi yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan dalam penjualan, aset, laba, atau kombinasi dari semuanya.Perusahaan yang melakukan bisnis dalam lingkungan yang dinamis harus terus tumbuh agar dapat bertahan.Pertumbuhan yang berkelanjutan berarti penjualan yang meningkat dan sebuah kesempatan untuk memanfatkan kurva pengalaman untuk mengurangi harga pokok penjualan per unit, sehingga akhirnya menaikkan laba.Pengurangan biaya tersebut menjadi sangat penting apabila industri perusahaan adalah industri yang tumbuh dengan cepat dan pesaing-pesaingnya terlibat dalam perang harga untuk memperbesar panga pasar mereka.
Perusahaan yang belum mencapai critical mass (atau memperoleh produksi skala ekonomi yang perlu) akan menghadapi kerugian kecuali mereka dapat menemukan dan memenuhi ceruk yang kecil tapi menguntungkan, dimana fasilitas khusus produk atau jasa dapat mengimbangi harga yang tinggi. Itulah sebabnya mengapa Perusahaan Tom-tomterus-menerus menghabiskan jumlah yang besar dalam pengembangan Pelayanan Navigasi.
Perusahaan dapat tumbuh melalui pengembangan internal dengan melakukan ekspansi secara global atau secara domestik, atau perusahaan dapat tumbuh melalui pengembangan eksternal dengan melakukan merger, akuisisi, dan usaha bersama.
Merger adalah transaksi yang melibatkan dua perusahaan atau lebih yang mempertukarkan saham, tetapi hanya satu perusahaan saja yang bertahan. Penggabungan biasanya terjadi pada perusahaan dengan ukuran yang hampir sama dan biasanya bersahabat. Nama perusahaan yang baru biasanya diturunkan dari nama-nama perusahaan yang bersangkutan.
Akuisisi adalah pembelian terhadap sebuah perusahaan yang kemudian dijadikan sebagai cabang atau divisi operasi dari perusahaan yang membeli.Akuisisi biasanya terjadi di antara perusahaan yang berbeda ukuran, dan dapat bersifat bersahabat atau agresif.Akuisisi agresif atau bermusuhan seringkali dikenal dengan pengmbil alihan.
Aliansi strategis adalah suatu kemitraan antara dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis untuk mencapai tujuan-tujuan strategi yang signifikan yang saling menguntungkan.
Keuntungan Aliansi Strategis :
1.   Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai
dengan kapabilitasnya
2.   Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses pasar
3.   Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.
Dua strategi dasar pertumbuhan adalah konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi ke dalam industri lain.
Hampir semua produk dan unit bisnis harus mengikuti suatu strategi bisnis untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka, semua perusahaan harus memutuskan orientasi mereka terhadap pertumbuhan.

Dua strategi pertumbuhan mendasar yaitu :
Apabila lini produk perusahaan saat ini memiliki potensi tumbuh yang nyata, konsentrasi sumber daya pada lini produk tersebut sebagai strategi untuk tumbuh dapat diterima.Dua dasar strategi konsentrasi adalah pertumbuhan vertikal dan pertumbuhan horizontal.Perusahaan yang sedang tumbuh dalam suatu industri yang sedang berkembang cenderung memilih strategi tersebut sebelum mereka melakukan diversifikasi.
Pertumbuhan Vertikal Pertumbuhan vertikal dapat dicapai dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok atau oleh distributor. Perusahaan, sebagai akibatnya, tumbuh dengan menyediakan sendiri pemasok dan atau distributor untuk produk  atau jasa mereka. Pertumbuhan ini dapat dicapai baik dengan pengembangan internal melalui ekspansi operasi yang sedang berlangsung atau dengan pengembangan eksternal melalui akuisisi.
Pertumbuhan vertikal menghasilkan integrasi vertikal – tingkatan perusahaan dalam beroperasi secara vertikal pada berbagai lokasi dalam suatu rantai nilai industri mulai dari mengolah bahan mentah sampai pemanufakturan dan pengeceran produk. Secara spesifik, mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok (integrasi ke belakang), atau mengambil alih fungsi distributor (integrasi ke depan).
Pertumbuhan vertikal merupakan suatu strategi yang logis bagi perusahaan atau unit bisnis yang memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang atraktif – khususnya apabila perkembangan teknologi dapat diramalkan dan pasar mengalami perkembangan. Untuk menjaga dan bahkan untuk meningkatkan posisi kompetitifnya perusahaan dapat melakukan integrasi ke belakang guna meminimalkan biaya akuisisi sumber daya dan operasi yang tidak efisien sedangkan melalui integrasi ke depan, perusahaan dapat lebih mengendalikan distribusi produk. Perusahaan, sebagai akibatnya, menambah kompetensinya untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang lebih besar.
Meskipun integrasi ke belakang seringkali lebih menguntungkan daripada integrasi ke depan, tetapi integrasi semacam itu dapat mengurangi fleksibilitas strategi perusahaan. Mahalnya aset menjadi penghalang keluar apabila perusahaan ingin meninggalkan industri tersebut. Sebagai contoh, ketika terjadi kemorosotan Pelayanan,  dalam Perusahaan Tom-tom.
Ekonomi biaya transaksi menyatakan bahwa integrasi vertikal lebih efisien daripada menggontrakkan produk dan jasa saat biaya-biaya transaksi untuk membeli barang di pasar terbuka terlalu mahal. Namun demikian, apabila perusahaan yang terlalu besar dan birokratis, biaya pengelolaan transaksi internal dapat menjadi lebih besar daripada membeli barang yang dibutuhkan dari luar, oleh karena itu membenarkan tindakan outsourcing  daripada integrasi.
Jika perusahaan tidak ingin mengalami kerugian dari integrasi vertikal maka ia dapat memilih baik strategi integrasi yang lebih sempit atau integrasi quasi.
Dengan integrasi lebih sempit (taper integrasi), perusahaan memproduksi sebagian keperluannya dan membeli sisanya dari pemasok luar. Berkenaan dengan distributor, ia dapat menjual sebagian produknya kepada toko yang dimiliki perusahaan dan sisanya melalui para pedagang perantara.
Dalam integrasi-quasi, perusahaan tidak perlu membentuk pemasok utamanya, akan tetapi melakukan pembelian sebagian kepemilikan pemasok luar yang sebagiannya dibawah pengawasan perusahaan. Sebagai contoh, dengan membeli 20% saham biasa In Fokus Systems, Motorola menjamin aksesnya kepada teknologi revolusioner In Fokus Systems dan memungkinkan Motorola membangun join ventura bersama In Fokus untuk membuat tampilan video datar. Contoh lain dari integrasi-quasi ke depan adalah berupa perusahaan farmasi besar memperoleh sebagian kepemilikan dalam suatu rantai toko obat-obatan untuk menjamin bahwa obat-obat mereka mempunyai akses ke saluran distribusi. Dengan membeli sebahagian kepemilikan pemasok utama atau distibutor biasanya perusahaan mendapatkan kedudukan dalam dewan direksi perusahaan lain, menjadi jaminan baik informasi mapun pengendalian atas perusahaan yang dimiliki tersebut. Perusahaan yang tidak ingin melakukan investasi pada pemasok dan distributor, tetapi masih ingin mendapatkan akses yang diperlukan dari pemasok dan saluran distribusi.Dalam kasus semacam ini, perusahaan dapat menggunakan perjanjian kontrak.
Kontrak jangka panjang adalah perjanjian antar dua perusahaan yang terpisah untuk saling menyediakan barang dan jasa dalam jangka waktu yang ditentukan. Keadaan ini tidak dapat dianggap sebagai integrasi vertikal kecuali kontrak yang dibuat menetapkan bahwa pemasok dan distributor tidak boleh memiliki hubungan yang sama dengan perusahaan pesaing. Dalam kasus ini, pemasok dan distibutor adalah berupa suatu perusahaan yang dicaplok meskipun sebenarnya masih independen, sebagian besar bisnis dilakukan dengan perusahaan yang mengontrak mereka dan secara formal terikat dengan perusahaan lain melalui kontrak jangka panjang.
Dalam kurun tahun 1990-an, terjadi pergerakan menjauh dari strategi integrasi vertikal menuju ke hubungan-hubungan kontraktual kooperaif dengan pemasok dan bahkan pesaing.Hubungan ini dapat bervariasi dari outsourcing, yaitu suku cadang dibeli dari pemasok luar melalui kontrak jangka panjang daripada dibuat sendiri
Pertumbuhan ini dapat dicapai baik secara internal dengan cara memperluas operasi yang ada, atau secara eksternal melalui akuisisi. (contoh: Indomie).

·      Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth)
Pertumbuhan horizontal dapat dicapai dengan cara memperluas operasi perusahaan  ke lokasi geografis lainnya dan/atau meningkatkan jangkauan produk dan jasa yang ditawarkan pada pasar saat ini. (contoh: brownies Amanda).
Pertumbuhan hoizontal dapat dicapai melalui ekspansi pemasaran produk perusahaan ke wilayah geografis berbeda dan atau dengan menambah rentang produk dan jasa yang ditawarkan kepada pasar yang sudah ada. Dalam hal ini, perusahaan berkembang menyamping di tempat yang sama pada rantai nilai industi.
Contoh, Perusahaan Tom-tom mengikuti strategi pertumbuhan horizontal ketika ia memperluas Pelayanan Navigasidan membuat peta dilebih 100 negara. Perusahaan dapat tumbuh melalui perkembangan internal atau melalui perkembangan eksternal melalui akuisisi atau aliansi strategi dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Pertumbuhan horizontal menghasilkan integrasi horizontal tingkatan perusahaan dalam beroperasi di berbagai wilayah geografis dengan posisi dalam rantai nilai industri yang sama. Integrasi horizontal dapat bervariasi mulai dari kepemilikan penuh atau kepemilikan sebagian sampai perjanjian kontrak jangka panjang.
Sebagai contoh, KLM, maskapai penerbangan Belanda, membeli bagian pengontrolan dari Northwest Airlines untuk mendapatkan akses kepada pasar Amerika dan Asia.KLM tidak dapat membeli saham Northwest karena peraturan pemerintah AS melarang pihak asing memiliki maskapai penerbangan domestik (karena alasan keamanan).Banyak maskapai penerbangan yang kecil terikat kontrak jangka panjang dengan maskapai besar supaya dapat memasarkan rencana perjalanan yang menyeluruh kepada para penumpang. Sebagai contoh, Mesa Airlines mengadakan perjanjian lima tahunan dengan United Airlines agar terdaftar pada sistem reservasi komputer United sebagai United Express di bandara Denver.

Perusahaan  mulai berpikir untuk melakukan diversifikasi ketika pertumbuhannya tidak menunjukkan kemajuan dan tidak ada lagi peluang untuk tumbuh dalam bisnis aslinya.
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat.
Ketika industri terkonsolidasi dan beranjak dewasa, kebanyakan dari perusahaan yang masih bertahan telah mencapai batas pertumbuhan dengan menggunakan strategi integrasi vertikal dan horizontal. Kecuali pesaing dapat melakukan ekspansi internsional ke dalam pasar yang belum dewasa, mereka mungkin tidak mempunyai pilihan lain selain melakukan diversifitas ke dalami berbagai industri yang berbeda jika mereka ingin tetap tumbuh. Dua dasar diversifikasi strategi adalah konsentris dan konglomerat.
Dua jenis strategi diversifikasi yaitu:
Diversifikasi Konsentrik (Concentric/Related Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan  pemasaran  yang  sama. (contoh: Kelompok  usaha  Kompas  Gramedia  masuk  ke  bisnis penerbitan  (Elexmedia  Komputindo),  toko  buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio Sonora dan TV7) dan Perusahaan  mobil  seperti  Suzuki  dan  Honda  juga memproduksi sepeda motor)
Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate/Unrelated Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan  menambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada  saat  ini. Ide  dasar  strategi  ini  terutama  pertimbangan  profit. 
(Contoh:PT. Bank  Lippo,  Tbk  sebagai  cikal  bakal  Group  Lippo memutuskan  untuk  bergerak  di  sektor  properti  seperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, dan Lippo Development)
Strategi ini dapat dipilih perusahaan dibanding strategi pertumbuhan, apabila perusahaan tetap melanjutkan aktivitas tanpa adanya perubahan arah yang signifikan. Beberapa jenis strategi ini adalah:
Strategi istirahat/maju dengan hati-hati adalah suatu timeout - kesempatan untuk istirahat sebelum melanjutkan dengan strategi pertumbuhan atau strategi pengurangan.  (contoh: perusahaan Dell yg mengalami kemajuan pertumbuhan 285% selama 2 tahun, saat itu perusahaan Dell melakukan strategi istirahat)
Strategi tidak ada perubahan adalah sebuah keputusan untuk tidak melakukan suatu hal yang baru - suatu pilihan untuk melanjutkan operasi dan kebijakan saat ini sampai waktu tertentu di masa yang akan datang. (contoh: warung kecil atau toko kelontong di dalam perumahan).
Strategi laba adalah suatu keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam suatu situasi yang buruk dan bertindak seolah-olah masalah perusahaan hanya bersifat sementara. (contoh: perusahaan yg akan melakukan go-public).



Strategi ini digunakan perusahaan ketika perusahan memiliki posisi kompetisi yang lemah pada beberapa  atau semua lini produknya, keadaan yang demikian yang mengakibatkan performa yang rendah, turunnya penjualan, dan hilangnya laba.
Strategi putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat digunakan ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum kritis. (contoh: melakukan konsolidasi)
Strategi perusahaan tawanan, membuat perusahaan dapat mengurangi ruang lingkup aktivitas fungsionalnya, seperti pemasaran, sehingga dapat mengurangi biaya secara signifikan. (contoh: Simpson Industries, perusahaan pemasok suku cadang mobil dari Birmingham-Michigan, mengizinkan sebuah tim khusus dari General Motors (GM) mengawasi fasilitas produksi dan pembukuan serta mewawancarai karyawannya demi kontrak jangka panjang )
Strategi menjual dapat dipahami jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang baik bagi para pemegang sahamnya dan karyawan dapat bertahan pada pekerjaannya, dengan cara menjual seluruh perusahaan kepada perusahaan lain. (contoh: Ford melakukan strategi divestasi dengan menjual unit bisnis Jaguar dan Land Rover kepada Tata Motors pada tahun  2008 untuk membantu meningkatkan laba perusahaan pada tahun 2009).
Strategi kepailitan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai usaha untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan. (contoh: Perusahaan Riau Airlines pada tahun 2008, yang sempat mengalami kesulitan financial yang menyebabkan terhentinya kegiatan operasional perusahaan untuk sementara).

Strategi kobinasi adalah strategi yang dilakukan perusahaan apabila:Keputusan strategi utamanya (grand strategy) difokuskan pada berbagai strategi besar secara sadar (stabilitas, pertumbuhan, atau pengurangan) pada waktu yang sama (secara simultan) dalam berbagai unit bisnis perusahaan.Perusahaan merencanakan menggunakan beberapa strategi besar yang berbeda pada masa yang akan datang (secara bertahap).
Penerapan strategi kombinasi ini memang tidak mudah tetapi strategi ini sangat tepat bagi perusahaan yang menghadapi banyak lingkungan dan lingkungan mengalami perubahan dengan kecepatan yang tidak sama, serta produk perusahaan itu berada dalam tingkatan daur hidup produk (product life cycle) yang berbeda.

3.      ANALISIS PORTOFOLIO

Analisis ini merupakan Salah satu alat bantu untuk mengembangkan strategi korporasi pada perusahaan dengan multi bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak memandang lini produk dan unit bisnisnya sebagai serangkaian investasi yang diharapkan akan memberikan keuntungan.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis portofolio adalah:
a.       Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan antara tingkat pertumbuhan industri (growth rate of industry) di mana perusahaan bersaing, dengan pangsa pasar relatifnya (relative market share).
b.      Matriks GE
Matriks ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya tarik industri jangka panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan bisnis dalam persaingan. Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter tingkat pertumbuhan pasar, profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan harga, yang merupakan kemungkinan peluang dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis dalam persaingan meliputi pangsa pasar, posisi teknologi, profitabilitas, dan ukuran, yang merupakan kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
c.       Matriks Internal Eksternal (Matriks IE)
Matriks internal eksternal dikembangkan dari model matriks GE namun menggunakan parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan matriks IE ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporasi yang lebih detail.

4.      Strategi Parenting

Strategi parenting merupakan strategi yang memandang perusahaan sebagai sumber daya dan kapabilitas yang dapat digunakan untuk membangun nilai bagi unit bisnis sekaligus menghasilkan sinergi di antara berbagai unit bisnis tersebut. Strategi ini focus pada kompetensi inti (core competencies) perusahaan induk (parent corporation) dan pada nilai yang diciptakan dari hubungan antara induk dan unit-unit bisnisnya.

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

TomTom, sebuah perusahaan yang berbasis di Amsterdam yang memberikan layanan navigasi dan perangkat sistem navigasi pasar di Eropa dan kedua di popularitas di Amerika Serikat. Namun, Perusahaan menghadapi meningkatnya persaingan dari platform lain menggunakan teknologi GPS seperti sel ponsel dan smartphone dengan fungsi navigasi built-in. Sebagai pasar utama di Amerika Serikat dan Eropa, bagaimana perusahaan memastikan pertumbuhan dan keberhasilan di masa depan
Sebaiknya perusahaan tom-tom melakukan upgrade pada layanan navigasi seperti memudahkan jaringan, dan detail-detail kota atau tempat pinggiran yang bisa terlihat didalam GPSnya. Perusahaan Tomtom bisa menambahkan vitur-vitur seperti padatnya lalu lintas tingkat kecelakaan dan lain-lain. Sehingga pengguna GPS bisa mengetahui jalan mana yang akan di ambil agar tidak kena kemacetan


DAFTAR PUSTAKA


Irine Diana Sari W, S.E, MM. 2010 “Manajemen Pemasaranusaha Kesehatan”. Nuha Medika,Jogjakarta, Hal.25
Prof. Dr.Thamrin Abdullah, Mm., M.Pd., Dr, Francis Tantric, Se,.M.M, 2012,  “Manajemen Pemasaran”. Raja Grafindo Persada.Jakarta, Hal.
Edi Herman. 2006. “ Penganggaran Korporasi”.Pt  Raja Grafindo Persada, Jakarta
     Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A. 2014. “Manajemen Pemasara, Dasar, Konsep & Strategi”.Pt. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
www. http://pengertian korporasi.com. diakses pada tanggal. 15 desember 2015. Pukul. 12.57 WITA.
     http://materi korporasi.co.id, di akses pada tanggal. 15 desember 2015. Pukul 13.06 WITA
     www.cendikia korporasi.com. diakses pada tanggal 14 desember. 2015. pukul. 20.34 WITA
www.http://strategi korporasi. com. diakses pada tanggal  17 desember 2015. Pukul.13.08 



[1] Irine Diana Sari W, S.E, MM. 2010 “Manajemen Pemasaranusaha Kesehatan”. Nuha Medika,Jogjakarta, Hal.25
[2] Prof. Dr.Thamrin Abdullah, Mm., M.Pd., Dr, Francis Tantric, Se,.M.M, 2012,  “Manajemen Pemasaran”. Raja Grafindo Persada.Jakarta, Hal. 53
[3] Irine Diana Sari W, S.E, MM. 2010 “Manajemen Pemasaranusaha Kesehatan”. Nuha Medika,Jogjakarta, Hal.25
[4] Edi Herman. 2006. “ Penganggaran Korporasi”.Pt  Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hal. 153
[5] Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A. 2014. “Manajemen Pemasara, Dasar, Konsep & Strategi”.Pt. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal. 197

Komentar

Postingan populer dari blog ini

strategi pemasaran kesehatan

Monster Amfibi