KOMPETISI DO'A PARA ULAMA

Kompetisi Do'a Para Ulama. Sebuah fenomena yang cukup langkah. Dimana tahun politik ini merupakan tahun sebuah Perayaan demokrasi yang berbeda dengan tahun" sebelumnya. Panas, greget, dan sangat rawan Terhadap Kebaperan. Hihihihi.....ternyata bukan cuman itu, Terlebih tahun inipun rawan akan Perpecahan karna politik. Dunia Persilatan politik semakin Panas di atas arena. Ring Demokrasi kadang tergoyahkan bahkan Keindahan perbedaan kerap Kali terkena Pukulan Keras dari Pemain, Wasit bahkan dari penonton persilatan Politik itu sendiri. Menebar Pesona, iming" bahkan menyusup ke bayangan lawan pun menjadi halal demi meraut simpatisan para wasit, juri dan penonton. Wasit dan juri pun kadang tak mau kalah greget hingga sesekali menabok para pemain lain yg di anggap berbahaya kepada sang heronya. Penjualan simbol" Agama menarik para manusia yg berkharismatik. Bahkan tanpa ragu mereka sengaja membenturkan Doa doa mereka. Perebutan orang" kharismatik dalam agama, terkadang menjadi pertaruhan. Dan menjadi sebuah Power besar bagi para pemeran Utama di dunia persilatan Politik. Kini para penonton yg ikut kepada tokoh agamapun menjadi dilema, tak jarang terkadang super hero dalam agama, yg satunya ke garis sebelah namun heronya yg satu ke garis sebelahnya. Kikikiki.....rupanya Kini langitpun menjadi Greget..para malaikatpun terbangun dari tidurnya karena ketukan pintu tak lagi seperti biasanya. Bukan lagi sebuah ketukan yang lembut pnuh kasih sayang nan romantis. tapi sebuah gedoran yg bising. Rupaya para doa yang lagi beradu untuk masuk terlebih dahulu ke pintu langit. Para iblispun rupanya menikmati pesta ini..kini dia sedang merayakannya, bagaimana tidak dia sedang cekikikan..khi.khi.khi.khi... Rupanya dia sedang duduk" ngopi sambil ngerokok di teras rumahnya lalu menonton para manusia yg lagi bertarung di arena. Yang kadang dia lupa bahwa dirinya adalah manusia. Saling mengutuk menjadi binatang, dan saling berlomba untuk merubah dirinya menjadi binatang. Ah....kali ini iblis istirahat untuk menggoda manusia. Dan hanya menjadi penonton. Dan akupun akan terbahak" HA..HA..HA..HA.. Rupanya sudah banyak Yang mati di Arena ini. Yah..mati akan moralitas. Mati akan toleransi. Mati nilai kemanusiaannya. Mati akan nilai" agamanya. Bahkan mati hatinya. Jangan Lupa Terbahak bahak bersama saya HA...HA...HA...HA... satu kali lagi. HA..HA...HA...HA.. Terimah kasih andah telah tertawa bersama saya. #jika dalam tulisan ini ada yang keliru mohon untuk di luruskan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

strategi pemasaran kesehatan

manajemen strategi korporasi

Monster Amfibi