Ada Pilu di Palu Donggala.

Kutemui di sudut ruang! Dengan lamunan, menatap kosong, berlindung di balik pelukan tubuhnya. Masih sangat terlihat trauma dimatanya. Yah! Anak si baju hitam itu sempat mengacuhkanku, mengalihkan pandangan seperti tak ingin diganggu.

Kucoba lebih mendekat! kusapa dengan senyum, segera ia menyeka air matanya. Akhirnya Ia membalas senyum pula.

"Assalamu alaikum dek" sapaku lebih dulu. Ia hanya tersenyum. "Dek bemana kabarta?" Masih dengan respon yang sama, diam, tersenyum, menatap kosong.

Tiba tiba si baju putih menghampiri. Kutanyai "Dek siapa namata", "Saya Bani kak" responnya cepat! "Kalau yang ini namanya siapa?" Sambil menunjuk si baju hitam. Tiba-tiba si baju hitam bersuara "saya Amin kak". Sedikit lega dengar responnya.

Masih ngobrol dengan dua anak laki-laki itu, terlihat di ruang yang lain gadis kecil bersama bonekanya. Ia selalu membelakang, juga tak ingin diganggu. Ingin mendekat dengan teknik yang beda, hanya saja waktu yang membatasi. Hanya mengusap kepalanya dan bilang "lanjutkan main bonekanya dek"...

Lima menit waktu yang sangat singkat, rasa ingin berlama-lama dengan mereka. Hanya saja waktu datang tak tepat!

Ada banyak tanya di benak anak-anak itu, dikelilingi orang-orang yang tak dikenalinya. Teriak "mama...papa..." sambil menatap di sekitarannya, tak ada yang ia kenali.
Tangiss, tak ada tawa, tatapan kosong, trauma. Tak ada lagi mainan boneka, mobil-mobilan yang seketika menjadi orang  asing.

Apa yang kau fikir dek, kau selamat! Engkau bertahan. Kau dititipkan.
Dunia mengguncang bumi, menelan keluargamu. Kelak prestasimu yang akan mengguncang Dunia, membanggakan keluargamu di akhirat sana. Aamiin yaa Allah.

#AdaPiludiPaluDonggala
#KamibersamaPaluDonggala


Penulis.
Seniwati S, S.Sos.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

strategi pemasaran kesehatan

manajemen strategi korporasi

Monster Amfibi