Perang Politik Menyulut Perang Medsos, Berbuah Dosa, Berujung Perpecahan.


Perang Politik menyulut perang medsos, berbuah dosa, berujung perpecahan.

Mungkin ini adalah salah satu ucapan yang pas untuk kondisi sekarang.
Berawal dari kedua anak pertiwi yang hebat, memperebutkan sebuah kursi kekuasaan keprisedenan.
Mencari celah untuk menyikut, dan menyusup untuk menusuk.
Keduanya sama dalam kepantasan memimpin negeri nan kaya raya dengan alam, budaya, dan keyakinan.
Namun kondisi sekarang justru meneteskan air mata bumi pertiwi.
Membuat gusar para jiwa jiwa sang pejuang tanah air.
Kini sebahagian Para pendukung tanpa terkecuali memiliki seribu cara untuk mencaci, menfitnah, dan menghujat.
Mencari celah, memuai dalam wadah media, merekapun sama saling menyerang tak pandang bulu. Mereka Lupa akan sebuah keindahan dalam perbedaan.
Rupanya mereka berada dalam zona nyaman untuk saling mencela.
Menjunjung tinggi figur publik yg mereka pahlawankan, dikit lagi naik tahta menjadi sang dewa.
Tak jarang mereka debat dalam medsos dengan keegoisan.
Rupaya anak pertiwi kini telah lupa dengan apa itu BIHNEKA TUNGGAL IKA.
Sudahlah..mereka yang akan duduk di atas kursi kekuasaan.
Entah apakah nantinya mereka akan menyapa.
Tak sedikit sahabat bertolak belakang dengan sahabatnya bahkan enggan dalam menyapa karna perbedaan pilihan sang pahlawan.
Berebut dosa dalam kejamnya jari jempol tak mengukur rasa sakit dan ketersinggungan sodaranya.

Wahai sodara sodariku...tak harus sedarah untuk bersaudara. Kita berada di atas bumi pertiwi ber asaskan pancasila. Bukankah Al-Qur'an telah menjelaskan.
Allah SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوْا  ۗ  اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

Lalu di perjelas dengan sebuah hadis Rasulullah Saw.

Jubair Ibnu Muth’im mendengar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ
“Tidak masuk surga orang yang memutus silaturrahmi.”
(Shahih) Lihat Shahih Abu Dawud (1488), Ghayatul Maram (407): [Bukhari: 78-Kitab Al Adab, 11-Bab Itsmul Qathi. Muslim: 45-Kitab Al Birr wash Silah wal Adab halaman 18-19]


Bukankah semua agama mengajarkan persaudaraan.?
Saya bukan ahli agama,.tapi saya mencoba mengambil 1 ayat dari kitab injil.

1Yohanes 2
10. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.


Mungkin dalam kitab Zabur dan Taurat juga mengajarkan sebuah persudaraan.

Apakah kita masih ragu dengan pentingnya bersaudara.
Bukanka NKRI bisa melepaskan diri dari jerat para penjajah karena rasa persaudaraan.
Jika kita tak bersaudara dalam seiman.
Setidaknya kita bersaudara dalam senegara.
Jika kita tak saudara dalam iman dan negara..setidaknya kita bersaudara dalam dalam warna darah..jika darah kita berbeda warna maka kita akan tetap bersaudara. Bersaudara sebagai manusia.

Lalu Apalah guna saling mencela jika esok meraka naik tahta tak menyapa.

Jika kita dalam susah bukan mereka yang diatas tahta yg akan menyapa. Tapi boleh jadi merekalah yang telah tersakiti yang akan menyapa.

Sudahlah..jika kalian cinta NKRI jangan cinta sedasar cinta materi tapi cintailah dengan Cinta Agape. Yaitu saling menjaga dan tidak saling menyakiti.

Rabu. 17 oktober 2018.
01.05 Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

strategi pemasaran kesehatan

manajemen strategi korporasi

Monster Amfibi